Uji normalitas merupakan uji asumsi dasar yang
dilakukan oleh peneliti sebagai prasyarat melakukan uji statistika parametrik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan
metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi. Jika data tidak
berdistribusi normal atau jumlah sampel sedikit, atau jenis data nominal atau
ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Uji
normalitas data dapat menggunakan uji Kolmogorov Smirnov atau distribusi
Chi-Kuadrat (𝛘2).
Uji Kolmogorov Smirnov
Uji 1 sampel kolmogorov-Smirnov
digunakan untuk mengetahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati
sesuai dengan distribusi teoritis (normal, uniform, poisson, eksponensial). Uji
Kolmogorov-Smirnov beranggapan bahwa distribusi variabel yang sedang diuji
bersifat kontinu dan pengambilan sampel secara acak sederhana. Dengan demikian
uji ini hanya dapat digunakan, apabila variabel diukur paling sedikit dalam
skala ordinal.
Uji keselarasan
Kolmogorov–Smirnov dapat diterapkan pada
2 keadaan:
a. Menguji apakah suatu sampel
mengikuti suatu bentuk distribusi populasi teoritis
b. Menguji
apakah dua buah sampel berasal dari dua populasi yang identik.
Contoh .
Diketahui
data hasil tes matematika bagi anak sekolah dasar di Sekolah Harapan Bunda.
Pengujian
Normalitas dengan SPSS
1.
Bukalah SPSS,
kemudian masukanlah data berat badan pada contoh soal 6.2.
2.
Klik Analyze à Descriptive Statisticà explore,
masukan nilai tes matematika ke dalam Dependent
List.
3.
Klik Plots, akan muncul sebuah layar baru,
ceklist Normality Plots With Test,
klik juga histogram untuk menampilkan grafik kurva normal lalu continue.
4. Kita juga dapat
melihat data pencilan (outliers) dan mengatur taraf Kepercayaan dengan mengklik
tombol statistics.
5.
Setelah itu klik
continue, dan OK untuk melihat hasilnya.
Hasil Output SPSS
:
Interpretasi :
Ø Dari hasil diatas dapat kita lihat pada kolom Kolmogorov
Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk data tes matematika
sebesar 0,120 dimana lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Akan
tetapi dengan uji Shapiro Wilk diperoleh nilai sig. Sebesar 0.29 dimana lebih
besar kecil 0.05, sehingga apabila kita menggunakan uji Shapiro Wilk (uji
Shapiro Wilk muncul karena data yang kita msukkan kurang dari 50), hasilnya
tidak normal, hal ini dimungkinkan terjadi karena perbedaan rumus dan prinsip
yang digunakan, silahkan memilih rumus yang paling sesuai kebutuhan, keputusan
yang paling baik apabila uji Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk menunjukan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar